Jumat, 02 Desember 2016

Hakikat ilmu dalam al - qur'an( kelompok 1 )

QIRO`ATUL KUTUB TAFSIR TARBAWI

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Qiroatul Kutub Tafsir Tarbawi yang diampu oleh Darul Muntaha S.Sos.I, M.Pd


OLEH:
UMMI NUR ROHMATUN NISA
IRVAI
MALIHATUL MUNGAWANAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS SAINS AL-QUR`AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2016

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Al-Qur`an adalah mukjizat islam yyang abadi dimana semakin maju penetahuan, semakin tampak kemukjizatannya. Allah Swt menurunkannya kepada Nabi Muhammad Saw demi membebaskan manusia dari kegelapan hidup menuju cahaya ilahi, dan membimbing mereka kejalan yang lurus. Rasulullah menyampaikannya pada sahabatnya sebagai pendudnduk asli arab yang sudah tentu dapat memahami tabiat mereka. Jika terdapat sesuatu yang belum jelas bagi mereka tentang ayat-ayat yang mereka terima, mereka langsung menanyakan kepada Rasulullah. Diantara kemurahan Allah terhadap manusia ialah Dia tidak saja menganugrahkan fitrah yang suci yang dapat membimbingkan kepada kebaikan bahkan juga dari masa ke masa mengutus seorang Rasul yang membawa kitab sebagai pedoman hidup dari Allah, mengajak manusia agar beribadah kepadaNya semata. Menyampaikan kabar gembira dan memberikan peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah datangnya para Rasul.

Rumusan Masalah
Apa Hakikat Ilmu dalam Al-Quran?
Bagaimana penjelasan pada masing-masing Ayat?





BAB II
PEMBAHASAN

HAKIKAT ILMU DALAM AL QURAN
Al Quran adalah kitab yang didalamnya terdapat berbagai macam hukum hukum ataupun keajaiban keajaiban di dunia ini, didalam al quran juga terdapat berbagai macam rahasia sains modern yang menjadi salah satu dari mujizat al quran.
Ilmu didalam al quran memiliki kedudukan yang tinggi dan penting, karena untuk memahami al quran itu sendiri juga dibutuhkan ilmu. Orang yang berilmu didalam al quran menempati kedudukan yang sangat mulia, karena Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu, dan juga diperkuat dalam perkataan Rasulullah, bahwa orang yang berilmu merupakan warisan para nabi.
Ayat ayat al quran yang menjelaskan tentang hakikat ilmu itu sendiri ada banyak, seperti QS Al Mujadalah:11, QS Thaha:114, QS An Naml:15 dan QS al Qashash:14.
PENJELASAN AYAT
Q.S AL MUJADALAH : 11
((((((((((( ((((((((( ((((((((((( ((((( ((((( (((((( ((((((((((( ((( ((((((((((((( ((((((((((((( (((((((( (((( (((((( ( ((((((( ((((( (((((((((( (((((((((((( (((((((( (((( ((((((((( (((((((((( ((((((( ((((((((((( (((((((( (((((((((( ((((((((( ( (((((( ((((( ((((((((((( ((((((( ((((  
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Penjelasan Ayat
يَٰٓأَيُّهَاٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَكُمۡ تَفَسَّحُواْ فِي ٱلۡمَجَٰلِسِ فَٱفۡسَحُواْ يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡ
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Telah dikeluarkan oleh Ibnu Hatim dari Muqatil dia berkata adalah Rasulullah SAW pada hari jumat pada suffah yang tempatnya sempit. Beliau menghormati orang orang yang ikut perang badar, baik muhajirin ataupun anshar. Maka datanglah beberapa orang diantar mereka itu. Akan tetapi mereka telah didahului orang dalam tempat duduknya. Lalu merekapun berdiri di depan Rasulullah SAW, kemudian mereka mengucapkan salam kepada Rasulullah. Rasulullah pun menjawab salam mereka, kemudian mereka menyalami orang orang, dan orang orang pun menjawab salam mereka. Mereka kemudian berdiri guna menunggu untuk diberi kelapngan kepada mereka, tetapi mereka tidak diberi kelapangan. Hal itu terasa berat oleh Rasulullah SAW, lalu beliau mengatakan kepada orang orang disekitar beliau berdirilah engkau wahai fulan beliau menyuruh beberapa orang untuk berdiri sesuai dengan jumlah mereka yang datang. Hal itu pun tampak berat bagi mereka, dan ketidakenakan beliau tampak oleh mereka. Orang orang munafik mengecam yang demikian itu dan mengatakan demi Allah, dia tidaklah adil kepada mereka, orang orang itu telah mengambil tempat duduk mereka dan ingin berdekatan dengannya, tetapi dia menyuruh mereka berdiri dan menyuruh duduk orang orang yang datang terlambat, maka turunlah ayat tersebut.
Ringkasnya ayat ini mencakup pemberian kelapangan dalam menyampaikan segala macam kepada kaum muslimin dan dalam menyenangkannya, karena Rasul pernah bersabda bahwa Allah akan selalu menolong hambanya selam hamba itu menolong saudaranya.
وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ
Apabila kamu diminta untuk berdiri dari majelis Rasulullah maka berdirilah kamu, sebab Rasulullah itu terkadang ingin sendirian, guna untuk merencanakan sesuatu yang tidak dapat ditunaikan atau disempurnakan penunaiannya kecuali dalam keadaan sendiri.
Mereka telah menjadika hukum ini sebagai hal yang umum, sehingga ketika mereka mengatakan, apabila pemilik majelis mengatakan kepada siapa yang ada didalam majelisnya berdirilah kamu maka sebaiknya kata kata itu diikuti.
Tidak selayaknya orang yang baru datang menyuruh berdiri kepada seseorang, lalu dia duduk ditempat duduknya, akan tetapi yang berhak menyuruh untuk berdiri adalah si pemilik dari majelis tersebut.
يَرۡفَعِ ٱللَّهُٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ   
Allah meninggikan orang orang mukmin dengan mengikuti perintah perintahNya dan perintah perintah Rasul, khususnya orang orang yang berilmu diantara mereka derajat derajat yang banyak dalam hal pahala dan tingkat tingkat keridhoan.
Ringkasnya, apabila salah seorang diantara kamu memberikan kelapangan kepada saudaranya ketika saudaranya itu datang, atau ketika dia disuruh keluar kemudian ia keluar, maka janganlah dia menyangka bahwa hal itu akan mengurangi haknya, karena hal itu merupakan peningkatan dan penambahan bagi kedekatan disisi Tuhannya, Allah tidak akan menyia nyiakan yang demikian itu.
وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ
Allah mengetahui segala perbuatanmu. Tidak ada yang samar bagiNya, barabg siapa mengerjakan kebaikan maka akan dibalas kebaikan dan juga sebaliknya
Penafsiran kata sulit
تَفَسَّحُواْ : lapangkanlah, dan hendaklah sebagaimana kamu melapangkan kepada sebagian yang lain. Ini berasal dari kata mereka isfah ‘aini yang artinya menjauhlah dariku.
يَفۡسَحِ ٱللَّهُ لَكُمۡۖ : Allah melapangkan rahmat dan rezekiNya untukmu
ٱنشُزُواْ : bangkitlah untuk memberi kelapangan kepada orang orang yang datang
َفٱنشُزُو: bangkitlah kamu dan jangan berlambat lambat.
يَرۡفَعِ ٱللَّهُٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ : Allah meninggikan kedudukan mereka pada hari kiamat
وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ : dan Allah meninggikan orang orang yang berilmu diantara mereka khususnya derajat derajat dalam kemuliaan dan ketinggian kedudukan.

QS. THAHA:114
(((((((((( (((( (((((((((( (((((((( ( (((( (((((((( ((((((((((((((( ((( (((((( ((( (((((((( (((((((( ((((((((( ( ((((( ((((( ((((((( ((((((( (((((
114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
Penjelasan Ayat
فَتَعَٰلَىٱللَّهُٱلۡمَلِكُٱلۡحَقۗ  
Maka maha tinggi Allah raja yang sebenar benarnya dalam perkara yang menyangkut janji, ancaman, keberadaan para Rasul, surga, neraka. Segala perkara itu merupakan kebenaran dari sisi Allah. Maka merupakan bentuk keadilan Allah jika Dia tidak menyiksa seorang hamba yang belum diberi peringatan, didatangkan rasul, dan diberi dalih, supaya tidak ada alasan bagi seorangpun untuk berdalih, dan supaya tidak ada kesamaran.
وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مِن قَبۡلِ أَن يُقۡضَىٰٓ إِلَيۡكَ وَحۡيُهُۥ
dan janganlah kamu tergesa gesa membaca al quran sebelum disempurnakan mewahyukan kepadamu. Hal tersebut mirip dengan firman Allah yang artinya “janganlah kamu menggerakkan lidahmu untuk membaca Al Quran karena hendak cepat cepat menguasainya, sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila kami telah selesai membacanya, maka ikutilah bacaannya itu, kemudian sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya (al Qiyamah :16-19). Sedangkan didalam ayat ini Allah melarang membaca Al quran dengan tergesa gesa sebelum disempurnakan mewahyukannya, akan tetapi simaklah. Ketika malaikat jibril telah selesai membacanya, barulah kamu membacanya.
وَقُل رَّبِّ زِدۡنِي عِلۡمٗا١١
Dan katakanlah, ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.
Setelah disempurnakannya pewahyuan Al Quran, kemudian setelah membaca Al Quran, maka hendaklah berdoa kepada Allah supaya Allah menambahkan atas diri kita ilmu yang bermanfaat di dunia dan di akhirat.
Maka, maha tinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya yang tunduk kepadNya seluruh wajah, yang merugi dihadapanaNya para penzalim, dan yang merasa aman dibawah lindunganNya orang-orang mukmin yang shaleh. Dialah yang menurunkan Al-Quran ini dari sisiNya yang tinggi, karenanya janganlah lisanmu tergesa-gesa mengucapkannya.
Yang harus kamu lakukan adalah berdoa kepada Tuhanmu agar Dia menambahkan ilmu kepadamu, dan engkau tenang dengan apa yang diberikan Allah kepadamu. Kamu jangnan khawatir Al-Qur’an itu pergi. Ilmu tiada lain adalah yang diajarkan Allah kepadanya. Yang bermanfaat pasti tetap dan tidak akan hilang. Dia tidak akan berubah dan tidak akan gosong.

Penafsiran kata sulit
ٱلۡمَلِكُٱلۡحَقُّ : raja yang sebenar benarnya, bahwa hanya Allah lah raja diatas semua raja.
وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ : dan janganlah diantara kalian tergesa gesa dalam membaca atau memahami kitab Al Quran.
قَبۡلِ أَن يُقۡضَىٰٓ : sebelum al quran itu sempurna dalam pewahyuannya

QS. AN-NAML: 15
(((((((( (((((((((( (((((((( ((((((((((((( ((((((( ( ((((((( (((((((((( (( ((((((( ((((((((( (((((( ((((((( ((((( ((((((((( ((((((((((((((( ((((
15. dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".

Penjelasan ayat
Dengan dilihat dengan ayat 15 beliau diberi ilmu-ilmu yang perlu didalam memimpin rakyat, memimpin prajurit-prajurit yang tangkat dimedan perang nabi dan raja Dawud ahli membuat baju besi, dan pandai memainkan alat musik dengan suara merdu yang nyanyiannya penuh dengan pujian-pujian kepada ilahi. Demikian juga Sulaiman terkenal dengan berbagai ilmu dan Sulaiman memiliki kelebihan yang melebihi ayahnya. Dan raja nebi branak itu mensyukuri kepada Tuhan atas nikmat yang dianugrahkan Allah kepada mereka diantara hamba-hamba Allah yang beriman.
Inilah isyarat permulaan yang ada dalam surat ini dan permakluman pengantarnya. Ia merupakan penetapan informasi tentang nikmat paling nyata yang yang dianugerahkan kepada Dawud dan Sulaiman, yaitu nikmat ilmu. Sedangkan pada Dawud sendiri perincian nikmat ilmu yang dianugerahkan kepadanya terdapat dalam surah-surah lain. Diantaranya pembelajaran terhadap secara tartil (bacaan perlahan) tentang syair-syair Zabur. Suaranya diikuti oleh seluruh alam yang ada disekitarnya. Gunung-gunung dan burung-burung ikut bersenandung bersama beliau, karena suaranya yang indah  senandungnya yang hangat, tenggelamnya beliau dalam munajat kepada Allah, dan bersih dari halangan dan rintangan yang memisahkan antara beliau dan seluruh alam semseta ini. Diantara ilmu juga termasuk diajarkan membuat baju besi, alat-alat perang, dan pelunakkan besi-besi sehingga dibentuk apapun yang beliau kehendaki. Selain itu ada pengajaran-pengajaran tentang ilmu peradilan, dimana Nabi Sulaiman ikut serta didalamnya.
Dalam surah ini terdapat perincian tentang ilmu yang diajarkan Allah kepada Nabi Sulaiman yaitu, pemahaman bahasa burung dan lain-lain, disamping tambahan yang telah disebutkan dalam surah-surah lainnya seperti peradilan, serta pengarahan angin  baginya dengan perintah dan ijin Allah.
Surah ini dimulai dengan isyarat.
Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman.
Sebelum ayat itu berakhir telah ada ungkapan tentang kesyukuran Dawud dan Sulaiman atas nikmat ini. Mereka mempermaklumkan kepada manusia tentang nilai dan kedudukan yang agung dari nikmat itu.
"Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman." (An-naml:15)
Maka, tampaklah betapa bernilainya ilmi itu dan betapa agung anugerah Allah terhadap hamba-hambaNya. Allah telah melebihkan meereka atas sebagian hamba-hamba Allah yang beriman. Oleh karena itu, selayaknya setiap orang yang memiliki ilmu mengetahui dan menyadari dari mana sumber ilmu itu, agar dia menggunakan ilmu itu dalam perkara-perkaranyang diridhoi oleh Allah yang menganugerahkan ilmu itu kepadanya.
Ilmu yang menjauhkan hati pemiliknya dari tuhanNya adalah ilmu yang merusak, melenceng dari sumber dan tujuannya, serta tidak membuahkan kebahagiaan bagi pemiliknya dan juga tidak  bagi manusia lainnya. Bahkan, ia mengakibatkan Kehinaan, ketakutan, kegelisahan, dan kehancuran. Karena, ia telah terputus dari sumbernya, melenceng dari tujuannya, dan telah sesat jalannya dari Allah.
Penafsiran kata sulit
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا دَاوُۥدَ وَسُلَيۡمَٰنَ:
dan sesungguhnya kami telah memberikan kepada Daud dan Sulaiman
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي فَضَّلَنَار
segala puji bagi Allah yang telah melebijkan kami dengan dan ditunjukan jin, manusia dan setan-setan.

QS. Al-Qashas:14
((((((( (((((( ((((((((( (((((((((((( (((((((((((( ((((((( ((((((((( ( ((((((((((( ((((((( ((((((((((((((( ((((  
14. dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan ke- padanya Hikmah (kenabian) dan pengetahuan. dan Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Penjelasan Ayat
Dalam surat al Qashash menyatakan bahwa janji Allah benar. Seperti Allah menjnjikan kepada ibu Musa a.s bahwa Dia akan mengmbalikan anaknya dan akan menjadikannya salah satu seorang rasul. Ayat diayat diatas menegaskan bahwa dan setelah dia mencapai kemantapan umurnya dan sempurna jasmani dan rohaninya, kami anugrahkan hikmah yakni kenabian atau kearifan, atau amal ilmiyah dan pengetahuan, yakni ilmu amaliyah. Dan demikian kami membalas al- muhsinin, yakni orang-orang yang selalu berbuat baik.
Cukup umur bermakna sempurnanya kekuatan tubuhnya. Dan, sempurna akalnya bermakana kematangan anggota tubuh dan akalnya hal itu biasanya terjadi pada usia tiga puluh tahun. Apakah musa masih berada di istana Firaun, sebagai anak asuh dan anak adopsi firaun  dan istrinya hingga ia mencapai usia ini? Ataukah Musa berpisah dengan keduanya dan meninggalkan istana, karena hatinya tidak tenang hidup di kondisi seperti itu, yang tidak dapat dinikmati oleh jiwa orang-orang yang terpilih  oleh Allah seprti Musa?
Apalagi setelah ibunya memberitahukannya tentang siapa jati dirinya, siapakah kaumnya, dan apa agamanya. Sementara ia menyaksikan kaumnya ditimpa pelbagai penganiayaan, kedzaliman, kekejiana, dan penghinaan. Ia juga melihat bentuk kerusakan  yang paling buruk daan menyimpang ditengah kerajaan Firaun itu. Kita tidak memiliki dalil tentang hal itu. Namun konteks kejadian-kejadian setelah itu memberikan kesan, seperti apa yang kit abaca nanti. Dan, komentar atas anugerah hikmah dan ilmu yang diberikan Allah kepada Musa, sebagai berikut,
“Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Qhasas: 14).
Penafsiran kata sulit
وَلَمَّابَلَغَأَشُدَّهُ : dan setelah musa cukup umur
وَٱسۡتَوَىٰٓ: dan sempurna  aakalnya
ءَاتَيۡنَٰهُحُكۡمٗا: kami berikan kepadanya hikmat
وَعِلۡمٗاۚ: dan ilmu
وَكَذَٰلِكَ: dan demikianlah
نَجۡزِيٱلۡمُحۡسِنِينَ: kami memberibalasankepada orang-orang yang berbuatbaik

BAB III
KESIMPULAN

QS.Al-Mujadalah  mencakup pemberian kelapangan dalam menyampaikan segala macam kepada kaum muslimin dan dalam menyenangkannya, karena Rasul pernah bersabda bahwa Allah akan selalu menolong hambanya selam hamba itu menolong saudaranya.      
QS.Thaha:114 sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya dan membacanya. Apabila kami telah selesai membacanya, maka ikutilah bacaannya itu, kemudian sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya
QS.An-Naml 15  beliau diberi ilmu-ilmu yang perlu didalam memimpin rakyat, memimpin prajurit-prajurit yang tangkat dimedan perang nabi dan raja.
QS al Qashash menyatakan bahwa janji Allah benar. Seperti Allah menjnjikan kepada ibu Musa a.s bahwa Dia akan mengmbalikan anaknya dan akan menjadikannya salah satu seorang rasul














DAFTAR PUSTAKA

Sayyid Qutb, Tafsir Fi Zhilahil Quran, Jakarta: Gema Insani, 2004.
M. Quraish Shihab,  Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati. 2002.
Salim Bahreisyi.H, Said Bahreisyi.H, Tafsir Ibnu Kasir, Surabaya:pt.bina ilmu. 2004. 
Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, Semarang: Thoha Putra, 1971.



2 komentar: